論語選譯(2015年)

論語選譯(2015年)

本詞條是多義詞,共4個義項
更多義項 ▼ 收起列表 ▲

《論語選譯》是2015年8月廣西師範大學出版社出版的圖書,作者是虞勁松【整理】,張蔚【譯】,藍學會,鄭振銘【繪】,該書是記載中國古代著名思想家、教育家、儒家學派創始人孔子及其弟子言行的語錄體著作,是儒家學派重要的經典。

基本介紹

  • 中文名:論語選譯
  • 作者:虞勁松
  • 譯者: 張蔚
  • 出版社:廣西師範大學出版社
  • ISBN:9787549571376 
內容簡介,圖書目錄,作者簡介,

內容簡介

《論語》是記載中國古代著名思想家、教育家、儒家學派創始人孔子及其弟子言行的語錄體著作,是儒家學派重要的經典,集中體現了孔子及儒家學派的政治主張、倫理思想、道德觀念及教育原則。《論語》所確立的觀念、範疇、原則和理論,對後世影響極大,是中華民族可寶貴的歷史文化典籍。歷史上,以《論語》為代表的孔子及儒家思想對朝鮮半島、日本、東南亞等地區產生過深遠影響,形成影響廣泛的儒家文化圈。當前,儒家思想對世界的和平與發展顯現出越來越重要的意義。本書精選《論語》最代表性的100句(章)原文,精確釋析,精心翻譯,並配繪精美插圖,為了解中華儒家文化提供一個優質讀本。

圖書目錄

1.學而時習之
2.君子務本
3.吾日三省吾身
4.入則孝,出則弟
5.賢賢易色
6.慎終追遠
7.溫良恭儉讓
8.禮之用,和為貴
9.貧而樂,富而好禮
10.為政以德
11.道之以德,齊之以禮
12.三十而立,四十而不惑
13.溫故而知新
14.學而不思則罔,思而不學則殆
15.知之為知之,不知為不知,是知也
16.言寡尤,行寡悔,祿在其中矣
17.人而無信,不知其可也
18.損益可知
19.人而不仁,如禮何
20.禮,與其奢也,寧儉
21.君使臣以禮,臣事君以忠
22.君子無終食之間違仁
23.朝聞道,夕死可矣
24.義之與比
25.不患無位,患所以立
26.吾道一以貫之
27.君子喻於義,小人喻於利
28.見賢思齊
29.事父母幾諫
30.言之不出,恥躬之不逮也
31.以約失之者鮮矣
32.訥於言而敏於行
33.聞一以知十
34.朽木不可雕也
35.老者安之,朋友信之,少者懷之
36.簞食瓢飲不改其樂
37.文質彬彬,然後君子
38.知之者不如好之者,好之者不如樂之者
39.知者樂水,仁者樂山
40.己欲立而立人,己欲達而達人
41.學而不厭,誨人不倦
42.舉一反三
43.從吾所好
44.不義而富且貴,於我如浮雲
45.三人行,必有我師焉
46.我欲仁,斯仁至矣
47.士不可以不弘毅,任重而道遠
48.興於《詩》
49.子絕四
50.叩其兩端
51.後生可畏
52.匹夫不可奪志
53.歲寒,然後知松柏之後凋也
54.知者不惑,仁者不憂,勇者不懼
55.廄焚問人
56.未知生,焉知死
57.克己復禮為仁
58.四海之內皆兄弟
59.百姓不足,君孰與足
60.君君,臣臣,父父,子子
61.君子成人之美
62.子帥以正,孰敢不正
63.苟子之不欲,雖賞之不竊
64.仁者愛人
65.先有司,赦小過,舉賢才
66.名不正,則言不順
67.其身正,不令而行
68.富而後教
69.欲速則不達
70.和而不同
71.剛毅木訥,近仁
72.士而懷居,不足以為士矣
73.君子恥其言而過其行
74.知其不可而為之
75.修己以安百姓
76.君子固窮
77.殺身成仁
78.工欲善其事,必先利其器
79.人無遠慮,必有近憂
80.躬自厚而薄責於人
81.不以言舉人,不以人廢言
82.己所不欲,勿施於人
83.小不忍則亂大謀
84.眾惡之,必察焉
85.人能弘道
86.過而不改,是謂過矣
87.當仁,不讓於師
88.有教無類
89.不患寡而患不均,不患貧而患不安
90.君子有三戒
91.性相近也,習相遠也
92.好仁不好學,其蔽也愚
93.飽食終日,無所用心,難矣哉
94.往者不可諫,來者猶可追
95.士見危致命,見得思義
96.博學篤志,切問近思
97.學而優則仕
98.君子之過也,如日月之食焉
99.因民之所利而利之
100.不知命,無以為君子也
Daftar Isi
1. belajar sambil mempraktikkannya
2. Junzi (susilawan) mengutamakan hal-hal yang fundamental.
3. Tiap hari aku berkali-kali berintrospeksi diri.
4. Berbakti kepada orang tua bila di rumah dan bersikap rendah hati bila di luar rumah.
5. Menjunjung kebijaksanaan lebih tinggi daripada keelokan wanita.
6Berhati-hati ketika mengurus meninggalnya orang tua dan selalu ingat akan jasa nenek moyang meskipun telah jauh berlalu.
7. sikap yang ramah tamah, baik hati, hormat, sederhana, dan suka mengalah
8. Kerukunan yang perlu diutamakan dalam penerapan Li (Kesusilaan).
9. Bersuka cita menempuh Dao (Jalan Suci) sekalipun miskin dan bersikap sopan santun sekalipun kaya raya.
10. Memerintah dengan berlandaskan kebajikan.
11. Mengarahkan rakyat dengan contoh kebajikan dan membina moralitasnya dengan bekal Li (Kesusilaan).
12. Pada usia 30 tahun, aku mampu hidup mandiri. Pada usia 40 tahun, aku tidak terusik lagi dengan godaan dunia fana.
13. Memperoleh hikmah baru dari ajaran lama.
14. Belajar tanpa berpikir, sia-sia. Berpikir tanpa belajar, berbahaya.
15. Mengaku tahu bila benar-benar tahu dan mengaku tidak tahu bila tidak tahu, inilah sikap yang berhikmat.
16. Apabila tidak banyak kecerobohan dalam perkataan dan tidak banyak pula penyesalan dalam perbuatan, di situlah terletak rahasia kenaikan pangkat.
17. Apabila tidak jujur, bagaimana hidup bermasyarakat dengan baik?
18. Apa yang telah ditinggalkan dan apa yang telah dikembangkan dapat diketahui.
19. Bagaimana menegakkan Li (Tata Krama) tanpa Ren (Cinta Kasih)?
20. Pengamalan Li (Kesusilaan) lebih baik sederhana daripada bermewah-mewahan hingga mubazir.
21. Hendaklah raja mengerahkan rakyat dengan Li (Kesusilaan) dan rakyat melayani raja dengan kesetiaan.
22. Junzi (susilawan) tidak akan menyimpang bahkan sejenak dari Ren (Cinta Kasih).
23. Bila pagi sudah mengenal Dao (Jalan Suci), malam itu mati pun ikhlas.
24. Hanya Yi (Kebenaran) yang dijadikan tolok ukur.
25. Janganlah khawatir akan peluang, khawatir saja akan kesiapan Anda untuk meraihnya.
26. Terdapat sebuah benang merah yang menghubungkan seluruh isi ajaranku.
27. Junzi (susilawan) mengenal Yi (Kebenaran) sementara Xiaoren (rendah budi) mengenal keuntungan saja.
28. Apabila sudah melihat contoh kearifan, hendaklah belajar dengan rendah hati dan berusaha menyamainya.
29. Dalam hal melayani orang tua, apabila orang tua ada kesalahan, hendaklah dinasihati secara halus.
30. Tidak berkata seenaknya karena merasa malu kalau tidak dapat melaksanakannya.
31. Orang yang berbuat salah sekalipun mengendalikan diri dengan ketat sangat sedikit jumlahnya.
32. Hendaklah sederhana dalam ucapan tetapi hebat dalam tindakan.
33. Mengenal sepuluh hal lain setelah mendengar satu hal.
34. Kayu lapuk tidak bisa diukir.
35. Aku ingin menjadi tempat berteduh bagi kaum lansia, dapat dipercaya bagi kawan dan sahabat, dan patut diperingati bagi kaum muda.
36. Hidup yang amat sederhana pun tidak mengubah sifat periangnya.
37. Seorang individu baru akan menjadi Junzi (susilawan) setelah perkembangan lahir dan batinnya selaras.
38. Orang yang mengenalnya kalah dari orang yang menyukainya dan orang yang menyukainya kalah dari orang yang menikmatinya.
39. Hati yang bijaksana gemar akan air dan hati yang Ren (berperi Cinta Kasih) gemar akan gunung.
40. Mengembangkan orang lain apabila diri Anda ingin berkembang dan mensukseskan orang lain apabila diri Anda ingin sukses.
41. Tekun belajar tanpa mengenal jemu dan sabar mendidik tanpa mengenal lelah.
42. Dari satu aspek saja diketahui aspek-aspek lain yang bersangkutan.
43. Hidup dengan mengikuti dorongan hatiku.
44. Bagiku, kekayaan dan kemuliaan yang diperoleh secara tidak halal sama sekali tidak bermakna bagaikan awan di langit yang cepat berlalu.
45. Tiga orang berjalan bersama, di antaranya pasti ada yang dapat kujadikan guru.
46. Ren (Cinta kasih) sudah ada pada diriku saat aku menginginkannya.
47. Kaum Shi (cendekiawan) tidak boleh tidak kuat imannya sebab tanggung jawab yang diembannya cukup berat dan jauh pula perjalanan yang harus ditempuhnya.
48. Bangkitkan semangat dengan Sanjak.
49. Kong Zi telah bebas dari empat kekurangan manusia.
50. Bertanya-tanya dari kedua ujung masalah, dalam arti sebab akibatnya.
51. Kaum muda tidak boleh dianggap enteng.
52. Lelaki biasa pun tidak boleh dipaksa dan dirampas imannya.
53. Pada saat tibanya musim dingin, baru diketahui bahwa pohon cemara dan pohon pinuslah yang paling akhir menggugur.
54. Hati yang Zhi (bijaksana) tidak dilamun bimbang. Hati yang Ren (berperi Cinta Kasih) tidak merasakan kesusahan hidup. Hati yang Yong (berani) tidak dirundung ketakutan.
55. Setelah kandang kuda terbakar Kong zi hanya bertanya adakah orang yang terluka karenanya.
56. Kalau belum mengenal hidup, bagaimana bisa mengenal kehidupan setelah mati?
57. Ren (Cinta Kasih) dapat dicapai dengan pengendalian diri yang ketat dan kelakuan yang sesuai dengan Li (Kesusilaan).
58. Semua manusia di muka bumi bersaudara.
59. Seandainya rakyat hidup dalam kekurangan, bagaimana mungkin Baginda hidup dalam kelimpahan?
60. Hendaklah raja berlaku sebagaimana mestinya raja, rakyat berlaku sebagaimana mestinya rakyat, ayah berlaku sebagaimana mestinya ayah, dan anak berlaku sebagaimana mestinya anak.
61. Junzi (susilawan) mendukung orang lain untuk mengembangkan diri.
62. Seandainya Tuan sendiri memimpin dengan jujur, siapa lagi yang berani berbuat curang?
63. Seandainya Tuan sendiri tidak serakah, tiada yang akan mencuri sekalipun diberikan hadiah.
64. Ren (Cinta Kasih) itu mencintai sesama manusia.
65. Jadilah teladan baik bagi anak buah, maafkan kesalahan-kesalahan kecil mereka, dan tempatkan orang-orang yang bijak dan berbakat pada jabatan yang strategis.
66. Apabila nama tidak sesuai dengan peran, kata-kata yang diucapkan pun tidak akan sesuai dengan kebenaran.
67. Apabila Anda sendiri telah lurus, sekalipun tidak memberikan perintah, semuanya akan berjalan lurus dengan sendirinya.
68. Hendaklah rakyat dididik setelah disejahterakan.
69. Ingin cepat malah mudah gagal.
70. rukun tapi berbeda
71. Sifat yang keras kemauan, ulet, sederhana, dan hati-hati dalam ucapan sudah mendekati standar Ren (Cinta Kasih).
72. Shi (cendekiawan) yang hanya mendambakan kenyamanan dalam kehidupan rumah tangga tidak layak menjadi Shi (cendekiawan).
73. Junzi (susilawan) merasa malu kalau ucapannya lebih dari tindakan.
74. Terus berjuang tanpa menyerah meskipun sadar juga cita-citanya mustahil dapat diwujudkan.
75. Membina diri agar dapat menjadi tempat berteduh bagi rakyat.
76. Junzi (susilawan) berpegang teguh pada pendirian sekalipun dalam kemiskinan.
77. Mengorbankan nyawa sendiri untuk mewujudkan Ren (Cinta Kasih).
78. Tukang akan mempertajam alat sebelum kerja untuk mencapai hasil yang optimal.
79. Ada saja yang perlu dirisaukan jika tidak berwawasan jauh ke depan.
80. Bersikap keras kepada diri sendiri dan bersikap lembut kepada orang lain.
81. Tidak memuji orang hanya karena perkataannya dan juga tidak menyia-nyiakan perkataan hanya karena orangnya.
82. Janganlah lakukan pada orang lain apa yang Anda tidak ingin diperlakukan oleh orang lain.
83. Ketidaksabaran dalam hal-hal yang kecil bisa saja menggagalkan perkara yang besar.
84. Perlu diselidiki duduk perkaranya apabila ada yang dibenci oleh semua orang.
85. Manusialah yang dapat mengembangkan Dao (Jalan Suci).
86. Bersalah pun tidak mau memperbaiki diri, itu baru benar-benar bersalah.
87. Dalam mengamalkan Ren (Cinta Kasih), janganlah mau mengalah sekalipun kepada guru sendiri.
88. Semua orang dapat kudidik tanpa membedakan statusnya.
89. Yang dikhawatirkannya bukanlah jumlah penduduk yang sedikit melainkan kekayaan yang tidak merata dan yang ditakutkannya bukanlah kemiskinan melainkan ketidakstabilan sosial.
90. Ada tiga hal yang perlu dihindari oleh Junzi (susilawan).
91. Watak sejati manusia yang pada awalnya kurang lebih sama berbeda-beda karena terpengaruh oleh lingkungan dan kebiasaan hidup masing-masing individu.
92. Suka berlaku bajik tetapi tidak suka belajar, kekurangannya ialah mudah diperdaya.
93. Sulit ada kemajuan jika hanya tahu makan saja tiap hari tanpa mau berupaya bahkan sejenak.
94. Masa lalu tidak bisa diubah, tetapi masa depan masih bisa diperjuangkan.
95. Shi (cendekiawan) semestinya berani mengorbankan jiwa saat menghadapi bahaya dan selalu ingat akan Yi (Kebenaran) saat menghadapi keuntungan.
96. Menimba ilmu seluas mungkin, setia pada cita-cita, bertanya dengan hati yang tulus, dan menerapkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sebenarnya.
97. Pelajar boleh mengabdi sebagai pejabat jika sudah memiliki kemampuan intelektual yang unggul.
98. Kesalahan Junzi (susilawan) bisa diumpamakan dengan gerhana matahari atau bulan.
99. Menguntungkan rakyat dengan mengarahkannya ke bidang-bidang yang dapat menguntungkannya.
100. Tiada yang dapat menjadi Junzi (susilawan) tanpa mengenal Firman Tian (Tuhan).

作者簡介

虞勁松,廣西師範大學出版社副編審。
張蔚,廣西外語外貿大學印尼語副教授。
藍學會、鄭振銘,廣西藝術學院設計學院教師。

相關詞條

熱門詞條

聯絡我們